kebanyakan orang tidak mengetahui apa itu "pegadaian". bahkan mungkin adapula yang membencinya. di cerpenku yang perdana aku menggambarkan kisah seorang anak yang belajar keikhlasan dari pegadaian. kok bisa ya? penasaran? baca aja deh^^
Mutiara
Ikhlas
“Huft..!”
dengusan kesal Annie.
“Umi,
lihat laptop Annie gak?” tanyanya pada umi.
“Laptop
yang mana sayang?” jawab umi.
“Yang
dibeliin abi waktu ulang tahun.”
“Hmm,
yang warna biru itu?”
“Iya-iya
umi, umi lihat?Dimana?” Tanyanya penasaran.
“Umi gak lihat sayang.”Jawab Umi lembut.
“Yee
Umi..!” Ucapnya kesal. Kreek.. suara pintu terbuka, Annie segera menuju asal
suara dan berkata,
“Abi
lihat laptop Annie gak?” Abi spontan terkejut dan memegangi dadanya yang
berdegup kencang.
“Annie,
kok abi pulang malah dikejutin? Bukannya disalim,”seru umi sambil geleng-geleng
kepala.
“ Ya sudah minta maaf sana sama abi,” kata umi.
“Iya-iya,
Annie minta maaf, maafin Annie ya bi,” rayunya.
“Oke-oke
abi maafin,” ucap abi, Annie segera menunjukkan kedua lesung pipitnya.
“Makasih
abi. Hmm, oh iya, Abi lihat gak?” Tanya Annie. Abi terdiam sambil melirik umi,
lalu umi malah menggeleng.
“Ihh,
abi kok malah diam sih?Lihat gak?” serunya tiba-tiba.
“Hmm,
abi gak lihat sayang, lebih baik kamu ikhlasin aja,” jawab abi dengan
hati-hati.
“Maksud
abi? Itukan laptop kesayangan Annie,” jawab Annie kesal.
Abi
kembali menjawab dengan tenang, “iya, abi tahu itu laptop kesayangan Annie,
tapi kamu harus belajar mengikhlaskannya sayang.”
“Enggak,
pokoknya Annie gak rela kalau laptop Annie hilang!” Ucapnya sambil berlari
menuju kamar.
“Annie!
Annie!” panggil abi yang hendak mengejarnya, tapi umi segera mencegah.
“Biarkan
ia sendiri dulu,” abi hanya terdiam dan menghembuskan nafas khawatir.
Sudah
satu jam Annie berada di kamar dan yang dilakukannya hanya menangis sejadi-jadinya,
meratapi laptop kesayanganya yang hilang. Tiba-tiba terdengar suara ketukan
pintu,
”Annie
makan dulu sayang,” ucap umi dari balik pintu.
Suasana
tetap hening, umi yang merasa ajakanyatak ditanggapi, kembali berkata,
”ayo
sayang keluar, cepat makan, nanti sakit loh!” ucap umi sambil mengetuk pintunya
berulang kali, tapi taka da balasan dari dalam kamar.
“Annie
apa kamu dengar umi? Keluarlah sayang, makan dulu yuk! ‘’ ucap umi lagi. Merasa
usahanya tak berhasil umi menyerah dan kembali ke kamar untuk beristirahat.
Annie adalah seorang anak dari
keluarga terpandang.Uminya adalah seorang ibu rumah tangga yang bernama Annita
dan abinya yang bernama Erwan adalah seorang pengusaha sukses.Selain itu Annie
juga memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Nirwan.Annie sudah terbiasa
dengan barang mewah, karena abinya selalu memberikannya barang tersebut pada
peristiwa yang penting. Tapi Annie memiliki sebuah barang yang dianggapnya sangat
istimewa dari barang yang lain, yaitu sebuah kalung emas pemberian almarhumah
neneknya. Tapi,beberapa bulan yang lalu, abi Annie mengalami kebangkrutan
karena ditipu oleh teman bisnisnya. Tentu saja abi dan uminya sengaja
menyembunyikan hal tersebut dari Annie.Untuk menutupi hutang-hutangnya, abi
mengadaikan beberapa barang yang dimiki keluarganya, termasuk laptop Annie.
Hari ke hari berlalu, Annie
merasakan kejanggalan.Akhir-akhir ini Annie mersa barang-barangnya satu-persatu
mulai hilang dan sudah berkali-kali Annie menanyakan hal ini kepada umi dan
abi.Tetapi mereka hanya menanggapi dengan kata-kata‘kamu harus ikhlas’dan Annie
mulai merasa jengkel.pernah suatu ketika, Annie melihat abi, umi dan kak Nirwan
sedang berbicara serius di ruang tamu. Tapi sayang dia tak dapat mendengarkan
apa yang sedang mereka bicarakan.
Dan hari ini tidak seperti biasanya
muka kak Nirwan tampak muram.Annie sempat bertanya pada kak Nirwan perihal sikapnya
yang berbeda pada hari ini, tapi kak Nirwan malah diam. Annie merasa ada sesuatu
yang disembunnyikan darinya dan akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti kak
Nirwan, hari ini.
Seperti yang Annie duga, kak Nirwan
akan pergi bersama umi dan abi hari ini dan Annie ditugaskan untuk menjaga
rumah. Sebenarnaya keluarga Annie memiliki seorang pembantu, tapi entah mengapa
beberapa waktu yang lalu abi memberhentikan pembantu tersebut.Dan kali ini Annie
harus menentang perintah abi agar tetap di rumah, karena rasa kejanggalan yang
ada di dalam hatinya.
Tak disangka, umi dan abi serta kak
Nirwan, pergi ke sebuah kantor yang sangat asing baginya. Setelah dia amatitertera
sebuah nama’Pegadaian’di depan gedung tersebut.Setelah beberapa lama umi,abi
dan kak Nirwan keluar dengan membawa sebuah amplop besar. Dan saat hendak
pulang, Annie dari dalam angkot melihat motor yang tadinya dibawa oleh kak
Nirwan sudah tidak ada lagi. Sedangkan kak Nirwan terus melangkah bersama abi
dan umi menuju mobil. Annie merasa semakin aneh.
Di kamar Annie memutuskan untuk
mencari arti dari kata itu di internet. Annie mengetik kata ‘Pegadaian’ di
laman Google lalu menekan tombol cari. Tak lama kemudian, keluarlah beberapa
hasil dari pencariannya, Annie memilih hasil yang bertuliskan ‘Pengertian
Pegadaian’. Sekarang Annie tahu apa arti dari Pegadaian serta barang-barang
yang dapat digadaikan. Annie merasa semakin aneh, setelah mengetahui hal ini.
Annie menduga, semua yang terjadi akhir-akhir ini sangat berkaitan dengan apa
yang sedang dibacanya. Lalu, Annie mencoba untuk menghubungkan kejadian-kejadian
aneh beberapa hari yang lalu dengan apa yang baru saja diketahuinya.
”Apa benar kalau Laptop dan
barang-barang Annie yang lainnya bukan hilang, melainkan digadaikan? Dan juga
motor kak Nirwan, apa juga digadaikan?Lalu bagaimana dengan rumah Annie yang dulu?Apakah
juga digadaikan?Tidak, itu semua tidak mungkin.Lantas apa yang saat ini sedang
terjadi?” Pikirnya dengan gelisah.Akhirnya Annie memutuskan untuk menanyakannya
pada umi, abi dan kak Nirwan.
Di ruang keluarga, umi, abi dan kak
Nirwan sedang melakukan aktivitasnya masing-masing. Umi sedang membaca
al-qur’an, abi sedang membaca Koran dan kak Nirwan sedang membaca buku
pelajaran. Annie segera ikut bergabung dan membawa buku pelajarannya juga. Annie
tidak sesungguhnya membaca, karena dia sedang memikirkan cara untuk memulai
sebuah pembicaraan.Dengan hembusan nafas panjang, dia segera memulai
pembicaraan.
“Kalau boleh Annie tahu umi, abi,
apakah benar laptop dan beberapa barang Annie yang tidak kelihatan selama
beberapa minggu terakhir ini tidak hilang melainkan digadaikan?” ucap Annie memecah
keheningan. Umi dan abi saling pandang, terlihat raut muka abi yang cemas.Karena
merasa pertanyaannya tak dijawab, Annie kembali berkata,
“umi, abi, apa yang sebenarnya
sedang kalian sembunyikan dari Annie?”
Sekali lagi umi dan abi hanya
terdiam begitupun kak Nirwan. Annie mulai kesal dan berkata, “umi, abi, apa
salah Annie? Kenapa hanya Annie yang tidak tahu? Apakah Annie tidak memiliki
arti lagi di mata kalian?” kata terakhir terucap sedikit bergetar dari
bibirnya. “bukan begitu sayang, Annie belum waktunya untuk mengetahuinya,” ucap
umi lembut.
“Lalu kapan? Sebenarnya, apa yang
kalian tutup-tutupi dari Annie?” ucap Annie, lalu kembali melanjutkan perkataannya,
“umi, abi, Annie udah mulai dewasa dan mulai ingin tahu kehidupan yang sedang
Annie jalankan. Jadi Annie mohon tolong beritahu Annie.” Umi menghembuskan
nafas panjang, lalu berkata, “baiklah, umi akan beritahu Annie sekarang. Annie,
kehidupan kita yang sekarang tidak akan sama dengan kehidupan kita yang dulu,”
“maksud umi?” tanyanya tak mengerti.
“Begini sayang, kamu masih ingatkan
teman kerja abi yang bernama Anton? Dia telah menipu abi dan perusahaan abi,
dia telah melarikan uang yang diberikan abi untuk bisnis. Oleh sebab itu,
perusahaan abi mengalami kebangkrutan dan memiliki banyak hutang, karena itu
laptop, motor kak Nirwan dan rumah kita yang dulu serta barang-barang berharga
yang ada di rumah kita semua digadaikan, untuk melunasi hutang-hutang abi.” Annie
mulai mengingat-ingat dan menghubungkan semua dengan perkataan umi.
“Jadi, laptop Annie gak hilang?
Tapi kenapa? Kenapa kalian tega tidak memberitahukannya kepada Annie?” ucap
Annie dengan isak tangis, Annie segera berlari keluar.
“Annie, Annie, dengar dulu sayang.”
Teriak umi. Karena Annie tak berhenti berlari, umi, abi, serta kak Nirwan, segera
mengejar Annie. Umi, abi dan kak Nirwan tak berhenti memanggil-manggil nama
Annie. Sasampai di trotoar jalan, melaju dari arah depan, mobil APV dengan
kecepatan tinggi. Abi yang melihat Annie yang sedang berada di tengah jalan,
segera mendorong Annie ke trotoar jalan dan akhirnya
Prak..! sebuah kecelakaan
terjadi.Annie tak sempat melihat hal itu, karena kepalanya terbentur badan
trotoar.Yang dilihatnya hanya warna kelam dan seketika tak sadarkan diri.
Saat matanya mulai terbuka, dia
mulai merasa bingung sedang berada dimana dan akhirnya dia memutuskan untuk
keluar dari ruangan yang hanya dia seorang isinya.Kepalanya masih terasa pusing
karena benturan tadi, tapi kakinya tetap melangkah keluar. Setelah membuka
pintu, barulah ia tahu ia sedang berada di rumah sakit. Kakinya terus bergerak
menyusuri sepanjang lorong dan terhenti ketika melihat umi dan kak Nirwan yang
sedang berbicara dengan dokter.Annie memutuskan untuk melihat dari balik
dinding. “Kepala suami anda harus di operasi, Karena mengalami benturan yang
sangat keras,” ucap dokter kepada umi.
“kira-kira biayanya berapa ya dok?”
Tanya umi, “sekitar Rp. 30.000.000“ jawab dokter, lalu segera meninggalkan umi
dan kak Nirwan.
“Bagaimana ini Nirwan? Uang
tabungan umi hanya Rp.20.000.000“ ucap ibu cemas. Kak Nirwan hanya terdiam
karena tak bisa berbuat apa-apa. Tiba-tiba muncul Annie dari balik dinding,
“Annie, kok kamu ada disini sayang?
Kamu udah enakan sekarang?” ucap umi khawatir.
“iya umi, Annie udah enakan kok,”
jawab Annie.
“syukurlah” ucap umi.
“oh ya, mengenai uang yang kurang
untuk operasi abi, bagaimana kalau umi gadaikan barang-barang Annie, Annie
masih memiliki yang dapat digadaikan,” ucap Annie pada umi.
“Annie yakin?”Tanya umi, “iya umi,
Annie yakin” jawab Annie. “baiklah, sekarang kita urus di kantor pegadaian,”
ajak umi, “iya umi” jawab Annie setuju. Dengan digadaikannya kalung Annie maka
tertutupilah uang yang kurang dan operasi abi berjalan dengan lancar.Kesehatan abi
juga mulai membaik dan hutang-hutang abi, sudah terbayar lunas. Selain itu pak Anton
juga telah tertangkap dan sekarang sedang di proses hukum. Dan sekarang Annie
juga mulai mengerti arti kehidupan dan telah belajar cara mengikhlaskan sesuatu
yang dimilikinya, semua itu terbantu oleh sebuah tempat yang awalnya asing
baginya tapi sekarang menjadi tempat yang paling bersejarah di hidupnya. Tidak
hanya itu, sekarang Annie sangat bersahabat dengan pegadaian, dan ingin
mengetahui tempat ini lebih dalam, Annie juga merasa kagum akan tempat ini. Dan
dia berpendapat, kata-kata yang selalu tertera pada setiap kantor pegadaian
‘mengatasi masalah tanpa masalah’ adalah sangat benar dan terbukti, karena dia
telah mengalaminya sendiri.(end)
2 komentar:
"Mengatasi Masalah tanpa Masalah"
:)
hahahhah "PEGADAIAN"...
Posting Komentar