06 April 2013

Mutiara Ikhlas

kebanyakan orang tidak mengetahui apa itu "pegadaian". bahkan mungkin adapula yang membencinya. di cerpenku yang perdana aku menggambarkan kisah seorang anak yang belajar keikhlasan dari pegadaian. kok bisa ya? penasaran? baca aja deh^^
Mutiara Ikhlas
“Huft..!” dengusan kesal Annie.
“Umi, lihat laptop Annie gak?” tanyanya pada umi.
“Laptop yang mana sayang?” jawab umi.
“Yang dibeliin abi waktu ulang tahun.”
“Hmm, yang warna biru itu?”
“Iya-iya umi, umi lihat?Dimana?” Tanyanya penasaran.
 “Umi gak lihat sayang.”Jawab Umi lembut.
“Yee Umi..!” Ucapnya kesal. Kreek.. suara pintu terbuka, Annie segera menuju asal suara dan berkata,
“Abi lihat laptop Annie gak?” Abi spontan terkejut dan memegangi dadanya yang berdegup kencang.
“Annie, kok abi pulang malah dikejutin? Bukannya disalim,”seru umi sambil geleng-geleng kepala.
 “ Ya sudah minta maaf sana sama abi,” kata umi.
“Iya-iya, Annie minta maaf, maafin Annie ya bi,” rayunya.
“Oke-oke abi maafin,” ucap abi, Annie segera menunjukkan kedua lesung pipitnya.
“Makasih abi. Hmm, oh iya, Abi lihat gak?” Tanya Annie. Abi terdiam sambil melirik umi, lalu umi malah menggeleng.
“Ihh, abi kok malah diam sih?Lihat gak?” serunya tiba-tiba.
“Hmm, abi gak lihat sayang, lebih baik kamu ikhlasin aja,” jawab abi dengan hati-hati.
“Maksud abi? Itukan laptop kesayangan Annie,” jawab Annie kesal.
Abi kembali menjawab dengan tenang, “iya, abi tahu itu laptop kesayangan Annie, tapi kamu harus belajar mengikhlaskannya sayang.”
“Enggak, pokoknya Annie gak rela kalau laptop Annie hilang!” Ucapnya sambil berlari menuju kamar.
“Annie! Annie!” panggil abi yang hendak mengejarnya, tapi umi segera mencegah.
“Biarkan ia sendiri dulu,” abi hanya terdiam dan menghembuskan nafas khawatir.
Sudah satu jam Annie berada di kamar dan yang dilakukannya hanya menangis sejadi-jadinya, meratapi laptop kesayanganya yang hilang. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu,
”Annie makan dulu sayang,” ucap umi dari balik pintu.
Suasana tetap hening, umi yang merasa ajakanyatak ditanggapi, kembali berkata,
”ayo sayang keluar, cepat makan, nanti sakit loh!” ucap umi sambil mengetuk pintunya berulang kali, tapi taka da balasan dari dalam kamar.
“Annie apa kamu dengar umi? Keluarlah sayang, makan dulu yuk! ‘’ ucap umi lagi. Merasa usahanya tak berhasil umi menyerah dan kembali ke kamar untuk beristirahat.
Annie adalah seorang anak dari keluarga terpandang.Uminya adalah seorang ibu rumah tangga yang bernama Annita dan abinya yang bernama Erwan adalah seorang pengusaha sukses.Selain itu Annie juga memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Nirwan.Annie sudah terbiasa dengan barang mewah, karena abinya selalu memberikannya barang tersebut pada peristiwa yang penting. Tapi Annie memiliki sebuah barang yang dianggapnya sangat istimewa dari barang yang lain, yaitu sebuah kalung emas pemberian almarhumah neneknya. Tapi,beberapa bulan yang lalu, abi Annie mengalami kebangkrutan karena ditipu oleh teman bisnisnya. Tentu saja abi dan uminya sengaja menyembunyikan hal tersebut dari Annie.Untuk menutupi hutang-hutangnya, abi mengadaikan beberapa barang yang dimiki keluarganya, termasuk laptop Annie.
Hari ke hari berlalu, Annie merasakan kejanggalan.Akhir-akhir ini Annie mersa barang-barangnya satu-persatu mulai hilang dan sudah berkali-kali Annie menanyakan hal ini kepada umi dan abi.Tetapi mereka hanya menanggapi dengan kata-kata‘kamu harus ikhlas’dan Annie mulai merasa jengkel.pernah suatu ketika, Annie melihat abi, umi dan kak Nirwan sedang berbicara serius di ruang tamu. Tapi sayang dia tak dapat mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan.
Dan hari ini tidak seperti biasanya muka kak Nirwan tampak muram.Annie sempat bertanya pada kak Nirwan perihal sikapnya yang berbeda pada hari ini, tapi kak Nirwan malah diam. Annie merasa ada sesuatu yang disembunnyikan darinya dan akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti kak Nirwan, hari ini.
Seperti yang Annie duga, kak Nirwan akan pergi bersama umi dan abi hari ini dan Annie ditugaskan untuk menjaga rumah. Sebenarnaya keluarga Annie memiliki seorang pembantu, tapi entah mengapa beberapa waktu yang lalu abi memberhentikan pembantu tersebut.Dan kali ini Annie harus menentang perintah abi agar tetap di rumah, karena rasa kejanggalan yang ada di dalam hatinya.
Tak disangka, umi dan abi serta kak Nirwan, pergi ke sebuah kantor yang sangat asing baginya. Setelah dia amatitertera sebuah nama’Pegadaian’di depan gedung tersebut.Setelah beberapa lama umi,abi dan kak Nirwan keluar dengan membawa sebuah amplop besar. Dan saat hendak pulang, Annie dari dalam angkot melihat motor yang tadinya dibawa oleh kak Nirwan sudah tidak ada lagi. Sedangkan kak Nirwan terus melangkah bersama abi dan umi menuju mobil. Annie merasa semakin aneh.
Di kamar Annie memutuskan untuk mencari arti dari kata itu di internet. Annie mengetik kata ‘Pegadaian’ di laman Google lalu menekan tombol cari. Tak lama kemudian, keluarlah beberapa hasil dari pencariannya, Annie memilih hasil yang bertuliskan ‘Pengertian Pegadaian’. Sekarang Annie tahu apa arti dari Pegadaian serta barang-barang yang dapat digadaikan. Annie merasa semakin aneh, setelah mengetahui hal ini. Annie menduga, semua yang terjadi akhir-akhir ini sangat berkaitan dengan apa yang sedang dibacanya. Lalu, Annie mencoba untuk menghubungkan kejadian-kejadian aneh beberapa hari yang lalu dengan apa yang baru saja diketahuinya.
”Apa benar kalau Laptop dan barang-barang Annie yang lainnya bukan hilang, melainkan digadaikan? Dan juga motor kak Nirwan, apa juga digadaikan?Lalu bagaimana dengan rumah Annie yang dulu?Apakah juga digadaikan?Tidak, itu semua tidak mungkin.Lantas apa yang saat ini sedang terjadi?” Pikirnya dengan gelisah.Akhirnya Annie memutuskan untuk menanyakannya pada umi, abi dan kak Nirwan.
Di ruang keluarga, umi, abi dan kak Nirwan sedang melakukan aktivitasnya masing-masing. Umi sedang membaca al-qur’an, abi sedang membaca Koran dan kak Nirwan sedang membaca buku pelajaran. Annie segera ikut bergabung dan membawa buku pelajarannya juga. Annie tidak sesungguhnya membaca, karena dia sedang memikirkan cara untuk memulai sebuah pembicaraan.Dengan hembusan nafas panjang, dia segera memulai pembicaraan.
“Kalau boleh Annie tahu umi, abi, apakah benar laptop dan beberapa barang Annie yang tidak kelihatan selama beberapa minggu terakhir ini tidak hilang melainkan digadaikan?” ucap Annie memecah keheningan. Umi dan abi saling pandang, terlihat raut muka abi yang cemas.Karena merasa pertanyaannya tak dijawab, Annie kembali berkata,
“umi, abi, apa yang sebenarnya sedang kalian sembunyikan dari Annie?”
Sekali lagi umi dan abi hanya terdiam begitupun kak Nirwan. Annie mulai kesal dan berkata, “umi, abi, apa salah Annie? Kenapa hanya Annie yang tidak tahu? Apakah Annie tidak memiliki arti lagi di mata kalian?” kata terakhir terucap sedikit bergetar dari bibirnya. “bukan begitu sayang, Annie belum waktunya untuk mengetahuinya,” ucap umi lembut.
“Lalu kapan? Sebenarnya, apa yang kalian tutup-tutupi dari Annie?” ucap Annie, lalu kembali melanjutkan perkataannya, “umi, abi, Annie udah mulai dewasa dan mulai ingin tahu kehidupan yang sedang Annie jalankan. Jadi Annie mohon tolong beritahu Annie.” Umi menghembuskan nafas panjang, lalu berkata, “baiklah, umi akan beritahu Annie sekarang. Annie, kehidupan kita yang sekarang tidak akan sama dengan kehidupan kita yang dulu,”
 “maksud umi?” tanyanya tak mengerti.
“Begini sayang, kamu masih ingatkan teman kerja abi yang bernama Anton? Dia telah menipu abi dan perusahaan abi, dia telah melarikan uang yang diberikan abi untuk bisnis. Oleh sebab itu, perusahaan abi mengalami kebangkrutan dan memiliki banyak hutang, karena itu laptop, motor kak Nirwan dan rumah kita yang dulu serta barang-barang berharga yang ada di rumah kita semua digadaikan, untuk melunasi hutang-hutang abi.” Annie mulai mengingat-ingat dan menghubungkan semua dengan perkataan umi.
“Jadi, laptop Annie gak hilang? Tapi kenapa? Kenapa kalian tega tidak memberitahukannya kepada Annie?” ucap Annie dengan isak tangis, Annie segera berlari keluar.
“Annie, Annie, dengar dulu sayang.” Teriak umi. Karena Annie tak berhenti berlari, umi, abi, serta kak Nirwan, segera mengejar Annie. Umi, abi dan kak Nirwan tak berhenti memanggil-manggil nama Annie. Sasampai di trotoar jalan, melaju dari arah depan, mobil APV dengan kecepatan tinggi. Abi yang melihat Annie yang sedang berada di tengah jalan, segera mendorong Annie ke trotoar jalan dan akhirnya
Prak..! sebuah kecelakaan terjadi.Annie tak sempat melihat hal itu, karena kepalanya terbentur badan trotoar.Yang dilihatnya hanya warna kelam dan seketika tak sadarkan diri.
Saat matanya mulai terbuka, dia mulai merasa bingung sedang berada dimana dan akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari ruangan yang hanya dia seorang isinya.Kepalanya masih terasa pusing karena benturan tadi, tapi kakinya tetap melangkah keluar. Setelah membuka pintu, barulah ia tahu ia sedang berada di rumah sakit. Kakinya terus bergerak menyusuri sepanjang lorong dan terhenti ketika melihat umi dan kak Nirwan yang sedang berbicara dengan dokter.Annie memutuskan untuk melihat dari balik dinding. “Kepala suami anda harus di operasi, Karena mengalami benturan yang sangat keras,” ucap dokter kepada umi.
“kira-kira biayanya berapa ya dok?” Tanya umi, “sekitar Rp. 30.000.000“ jawab dokter, lalu segera meninggalkan umi dan kak Nirwan.
“Bagaimana ini Nirwan? Uang tabungan umi hanya Rp.20.000.000“ ucap ibu cemas. Kak Nirwan hanya terdiam karena tak bisa berbuat apa-apa. Tiba-tiba muncul Annie dari balik dinding,
“Annie, kok kamu ada disini sayang? Kamu udah enakan sekarang?” ucap umi khawatir.
“iya umi, Annie udah enakan kok,” jawab Annie.
“syukurlah” ucap umi.
“oh ya, mengenai uang yang kurang untuk operasi abi, bagaimana kalau umi gadaikan barang-barang Annie, Annie masih memiliki yang dapat digadaikan,” ucap Annie pada umi.
“Annie yakin?”Tanya umi, “iya umi, Annie yakin” jawab Annie. “baiklah, sekarang kita urus di kantor pegadaian,” ajak umi, “iya umi” jawab Annie setuju. Dengan digadaikannya kalung Annie maka tertutupilah uang yang kurang dan operasi abi berjalan dengan lancar.Kesehatan abi juga mulai membaik dan hutang-hutang abi, sudah terbayar lunas. Selain itu pak Anton juga telah tertangkap dan sekarang sedang di proses hukum. Dan sekarang Annie juga mulai mengerti arti kehidupan dan telah belajar cara mengikhlaskan sesuatu yang dimilikinya, semua itu terbantu oleh sebuah tempat yang awalnya asing baginya tapi sekarang menjadi tempat yang paling bersejarah di hidupnya. Tidak hanya itu, sekarang Annie sangat bersahabat dengan pegadaian, dan ingin mengetahui tempat ini lebih dalam, Annie juga merasa kagum akan tempat ini. Dan dia berpendapat, kata-kata yang selalu tertera pada setiap kantor pegadaian ‘mengatasi masalah tanpa masalah’ adalah sangat benar dan terbukti, karena dia telah mengalaminya sendiri.(end)



2 komentar:

Unknown mengatakan...

"Mengatasi Masalah tanpa Masalah"
:)

Nasyaa mengatakan...

hahahhah "PEGADAIAN"...